Komposisi :
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine | 150 | mg |
Farmakologi :
Suatu histamin antagonis reseptor H2 menghambat kerja histamin secara kompetitif pada reseptor H2 dan mengurangi sekresi asam lambung. Ranitidine diabsorpsi 50% setelah pemberian oral. Konsentrasi puncak plasma dicapai 2-3 jam setelah pemberian dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara signifikan oleh makanan dan antasida. Waktu paruh 2½ - 3 jam pemberian oral. Ranitidine diekskresi melalui urin.
Indikasi :
- Pengobatan jangka pendek tukak usus 12 jari aktif, tukak lambung aktif, mengurangi gejala refluks esofagitis. - Terapi pemeliharaan setelah penyembuhan tukak usus 12 jari, tukak lambung. - Pengobatan keadaan hipersekresi patologis (misal : sindroma Zollinger Ellison dan mastositosis sistemik).
Kontra Indikasi :
Penderita yang hipersensitif terhadap Ranitidine.
Efek Samping :
- Sakit kepala - Susunan saraf pusat, jarang terjadi : malaise, pusing, mengantuk, insomnia, vertigo, agitasi, depresi, halusinasi. - Kardiovaskular, jarang dilaporkan : aritmia seperti takikardia, bradikardia, atrioventricular block, premature ventricular beats. - Gastrointestinal : konstipasi, diare, mual, muntah, nyeri perut, jarang dilaporkan : pankreatitis. - Muskuloskeletal, jarang dilaporkan : artralgia dan mialgia. - Hematologik : leukopenia, granulositopenia, trombositopenia (pada beberapa penderita). Kasus jarang terjadi seperti agranulositopenia, pansitopenia, thrombocytopenia, anemia aplastik pernah dilaporkan. - Endokrin : ginekomastia, impoten, dan hilangnya libido pernah dilaporkan pada penderita pria. - Kulit, jarang dilaporkan : ruam, eritema multiforme, alopesia. - Lain-lain, kasus hipersensitivitas yang jarang ( contoh : bronkospasma, demam, eosinofilia ), anafilaksis, edema angioneurotik, sedikit peningkatan kadar dalam kreatinin serum.
Peringatan :
- Umum : pada penderita yang memberikan symptomatic response terhadap Ranitidine, tidak menghalangi timbulnya keganasan lambung. - Karena Ranitidine diekskresi terutama melalui ginjal, dosis Ranitidine harus disesuaikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal. - Hati-hati pemberian pada gangguan fungsi hati karena Ranitidine, dimetabolisme di hati. - Hindarkan pemberian pada penderita dengan riwayat porfiria akut. - Hati-hati penggunaan pada wanita menyusui. - Khasiat dan keamanan penggunaan pada anak-anak belum terbukti. - Waktu penyembuhan dan efek samping pada usia lanjut tidak sama dengan penderita usia dewasa. - Pemberian pada wanita hamil hanya jika benar-benar sangat dibutuhkan.
Aturan Pakai :
- Tukak usus 12 jari aktif: 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) atau 300 mg sekali sehari sesudah makan malam atau sebelum tidur, selama 4 - 8 minggu. - Tukak lambung aktif: 150 mg, 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2 minggu. - Terapi pemeliharaan pada penyembuhan tukak usus 12 jari dan tukak lambung. Dewasa : 150 mg malam sebelum tidur. - Keadaan hipersekresi patologis : (Zollinger Ellison, mastositosis sistemik). - Dewasa : 150 mg, 2 kali sehari lama pengobatan ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala klinik yang ada. Dosis dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing penderita. Dosis hingga 6 g sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat. - Refluks gastro esofagitis, dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. - Esofagitis erosif : dewasa 150 mg, 4 kali sehari. - Pemeliharaan dan penyembuhan esofagitis erosif, dewasa : 150 mg, 2 kali sehari. - Dosis pada penderita gangguan fungsi ginjal ( bersihan kreatinin < 50 ml/menit ) : - 150 mg / 24 jam. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati-hati setiap 12 jam atau kurang tergantung kondisi penderita. - Hemodialisis menurunkan kadar Ranitidine yang terdistribusi.
Cara Penyimpanan :
Simpan dibawah suhu 30°C
Kemasan :
Dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput
No Reg :
GKL 0631112017 A1