Komposisi :
Tiap tablet salu selaput mengandung :
Hyoscine–N–butylbromide | 10 | mg |
Paracetamol | 500 | mg |
Farmakologi :
Zat antispasmodik hyoscine–N–butylbromide yang terdapat di dalam Hiopar® merupakan derivat semisintetik dari zat scopolamine yang terdapat pada tanaman. Zat amonium kwarterner hyoscine–N–butylbromide memberikan efek antikolinergik perifer bukan efek sentral. Hal ini berdasarkan perambatan transmisi ganglion dan efek parasimpatolitik. Hyoscine–N–Butylbromide mempunyai efek spasmolitik pada otot polos traktus gastrointestinal, traktus biliaris dan traktus urinarius. Selain itu juga mempunyai efek pada otot uterus, yang telah dibuktikan pada binatang dan jaringan uterus manusia secara invitro. Efek analgesik paracetamol memberikan dukungan terhadap kerja antispasmodik ini. Karena adanya kombinasi efek antispasmodik dan penghilang rasa sakit, maka Hiopar® dapat digunakan untuk terapi rasa nyeri spastik pada organ–organ berongga dari abdomen.
Indikasi :
Nyeri paroksismal pada penyakit-penyakit lambung atau usus halus dan kerusakan fungsi traktus biliaris, urinarius dan organ-organ genitalia wanita (misalnya dismenore).
Kontra Indikasi :
- Stenosis mekanik dari saluran pencernaan, akalasia, paralytic ileus, atonia intestinal, hipertrofi prostat dengan retensi urin, miastenia gravis, glaukoma, takiaritmia patologis, megakolon dan pasien–pasien diketahui hipersensitif terhadap hyoscine atau paracetamol. - Pasien–pasien dengan porfiria, sebagaimana pada satu kasus,dilaporkan terjadinya perluasan penyakit ini. - Pasien dengan gangguan fungsi hati.
Efek Samping :
Karena adanya paracetamol, maka pemberian Hiopar® dapat menyebabkan kulit memerah dalam kejadian yang jarang, reaksi alergi disertai eksantema. dalam kejadian yang sangat jarang: defisiensi platelet alergik (trombositopenia) atau penurunan jumlah leukosit (leukopenia) hampir tidak pernah terjadi. Penurunan granulosit di dalam darah (agranulositosis) atau penurunan unsur–unsur sel darah (pansitopenia) telah dilaporkan pada kasus tersendiri yang berhubungan dengan paracetamol. Pada kasus yang jarang, paracetamol dapat menyebabkan reaksi hipersensitif seperti edema Quincke, sesak nafas, berkeringat, rasa mual, tekanan darah menurun, termasuk syok. Pada kasus tersendiri dapat terjadi bronkospasme pada pasien yang mempunyai riwayat asma atau alergi. Efek samping antikolinergik, yang berhubungan dengan hyoscine–N–butylbromide dapat terjadi yang umumnya ringan dan terbatas, seperti xerostomia, dishidrosis, takikardia dan retensi urin. Berhubungan dengan hyoscine–N–butylbromide, pada kasus yang sangat jarang terjadi dapat terjadi reaksi pada kulit. Dapat terjadi hilangnya daya penglihatan untuk sementara waktu, takikardia. Dosis tinggi paracetamol dapat menyebabkan kerusakan hepar.
Peringatan :
Hiopar harus diberikan dengan dengan hati–hati pada kasus–kasus : - Gangguan fungsi hati (karena penyalahgunaan alkohol kronis, hepatitis) - Gangguan fungsi ginjal. - Sindrom Gilbert (penyakit Meulengracht). Hyoscine–N–Butylbromide dapat menyebabkan rasa kantuk dan pasien sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin. Jangan melebihi dosis yang dianjurkan, karena dapat menyebabkan kerusakan fungsi hati. Harus hati–hati pada pasien dengan kecenderungan mengalami glaukoma dengan sudut sempit juga pada pasien obstruksi traktus intestinal atau urinarius dan takiaritmia. Pada kasus–kasus di atas ini, Hiopar® hanya dapat diberikan di bawah pengawasan dokter dan, bila perlu, dosis dikurangi atau jarak waktu pemberian diperpanjang. Pada masa kehamilan dan menyusui, pengalaman menunjukkan bahwa Hiopar® tidak menimbulkan efek samping selama masa kehamilan. Tetapi, seperti pada penggunaan obat–obat yang lain, khususnya selama triwulan pertama kehamilan memerlukan pengawasan yang ketat. Keamanan penggunaan hyoscine–N–butylbromide selama menyusui masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Zat aktif paracetamol masuk kedalam air susu ibu, tetapi tidak berefek terhadap bayi bila digunakan pada dosis terapeutik.
Aturan Pakai :
Kecuali ditentukan lain oleh dokter, dosis yang dianjurkan adalah: Dewasa: 3 x 1–2 tablet sehari, ditelan dengan air. Dosis total perhari tidak boleh melebihi 6 tablet. Tablet salut selaput Hiopar® tidak sesuai untuk anak–anak dibawah 10 tahun. Hiopar® tidak boleh digunakan untuk jangka panjang atau dengan dosis tinggi tanpa resep dari dokter atau dokter gigi.
Cara Penyimpanan :
Simpan di bawah suhu 30°C
Kemasan :
Dus, 10 strip @ 10 tablet salut selaput
No Reg :
DKL 0531109917 A1